Halaman

Rabu, 10 April 2013

Jihad NU Berpedoman 4 Hal

Jihad NU Berpedoman 4 Hal
Jihad dalam NU harus berpedoman atau seirama dengan empat konsep; tasamuh (toleran), tawasuth (moderat) dan tawazun (netral), dan i’tidal (adil).

Dalam pandangan NU, jihad juga bisa dimaknai sebagai upaya membuat masyarakat sejahtera, aman, bebas melakukan apapun yang mereka inginkan selama tidak melanggar pada koridor-koridor hukum yang berlaku.

Demikian dikatakan KH Munir Syafa’at, Rais Syuriyah PCNU Kota Yogyakarta di Pesantren Hidayatul Mubtadi’in, Kota Gede, Yogyakarta, Selasa (9/4).

Bagi Kiai Munir, tantangan jihad di masa sekarang ini berbeda dengan masa dahulu. Kalau dahulu penjajah itu nyata. Orang-orang kafir langsung menyerang pada kekuatan-kekuatan Islam. Tapi sekarang mereka tidak seperti itu.

“Kita ini sekarang digerogoti dari sisi budaya, model pendidikan, ekonomi, bahkan perpolitikan. Maka dari itu, NU jihadnya harus memerangi dengan apa yang mereka lakukan.” tegasnya.

Kiai Munir juga menjelaksan bahwa NU harus betul-betul mempersiapkan diri dengan meningkatkan SDM-nya untuk menata NU di masa depan. Baginya, NU harus mandiri secara ekonomi.

Selain itu, bagi Kiai Munir, NU butuh SDM tidak hanya pinter, tetapi juga kober (sempat dan menyempatkan waktu). Memang benar NU itu butuh orang “pinter”. Namun yang paling pokok itu adalah “kober”.

“Sangat sulit jika kita berbicara jihad, sementara sarana menuju jihad itu tidak tersedia. Untuk itu, SDM NU perlu “dikoberkan”, supaya pinternya itu bisa digunakan untuk membangkitkan girah untuk jihad seperti yang dilakukan oleh para masyayikh dan para kiai,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar